SUDAH MINTA MAAF TAPI TIDAK DIMAAFKAN, APAKAH MASIH BERDOSA?


02341d3561431921df3fe0685c487cf8.Jabat-Tangan-Mampu-Menguak-Pribadi-Seseorang.jpg

P : Ada seseorang yang memohon maaf karena suatu kesalahan yang dia lakukan kepada orang lain, tapi yang bersangkutan tetap tidak mau memaafkan. Apakah dia masih menanggung dosa karena tidak dimaafkan?

J : Kita memang diwajibkan untuk bertaubat dari semua perbuatan dosa yang kita lakukan.

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. an-Nuur : 31)

Yaitu dengan menjalankan syarat-syarat taubat yang telah dimaklumi, seperti menyesal, meninggalkan, dan bertekad untuk tidak lagi mengulanginya di masa mendatang.

Hanya saja, apabila dosa tersebut berkaitan dengan orang lain. Maka di sana ada syarat tambahan berupa :

- Memohon maaf kepada orang yang dia zalimi,

- Apabila berupa harta maka dengan cara mengembalikannya kepada sang pemilik, sedang bila pemilik harta telah meninggal dunia maka diberikan kepada ahli warisnya. Tapi bila tidak diketahui pula keberadaan ahli warisnya maka dengan cara bersedekah dengan niatan pahalanya ditujukan untuk orang yang hartanya dia ambil tadi,

- Bila berkaitan dengan kehormatan, seperti dosa ghibah (menggunjing), maka ia harus memperbaiki nama baik orang yang ia gunjing dengan cara menyebut-nyebut kebaikannya pada orang-orang. (Uraian ini merupakan intisari dari penjelasan Faqiihul 'Ashr, al-'Allamah al-'Utsaimin rahimahullah dalam beberapa fatwa beliau dalam program Fataawa Nuur 'alad Darb)

Lalu bagaimana bila sudah meminta maaf, tapi juga tetap tidak dimaafkan? Apakah taubatnya sah dan diterima oleh Allah?

Jawabnya : Ya, taubatnya teranggap sah apabila dia memang bersungguh-sungguh dalam bertaubat. asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah berkata :

وإذا بذل ما يستطيع من طلب إحلاله منه، فأبى من له حق، فإنه مع التوبة الصادقة النصوح يقضي الله عز وجل عنه ما تحمله لأخيه

"Apabila ia telah berupaya secara maksimal untuk meminta maaf namun saudaranya tetap enggan memaafkan, sedang taubatnya jujur lagi tulus maka Allah subhanahu wa ta'ala yang akan menuntaskan kesalahan yang ia perbuat pada saudaranya." (Fataawa Nuur 'alad Darb, kaset no. 248)

Disempurnakan : 28 al-Muharram 1438 / 29 Oktober 2016

Di : Odah Kemai, @Kota Raja



Sumber : nasehatetam.com